Pertama kali ke Disneyland California saat usia TK adalah saat yang membahagiakan dan sekaligus pengalaman tak terlupakan buat saya. Sampai sekarang sudah punya anak remaja, saya tetap merasa exited setiap berencana ke Disneyland. Meski kesempatan kedua mengunjungi Disneyland baru berpuluh tahun kemudian di Hong Kong tahun 2008 dan Paris tahun 2013. Oleh karena itu saat merencanakan ke Disneyland Tokyo tahun lalu (2014) kami merancang “strategi” untuk berpetualang di sana.
1. Menentukan Park yang dikunjungi
Disney Resort di Tokyo terdiri dari 2 Park yaitu Disneyland dan DisneySea. Dari hasil browsing, wahana di DisneySea memang ditargetkan untuk remaja dan dewasa. Wahananya lebih seru, dalam arti lebih cepat, lebih tinggi, dan lebih sereeem lah pokoknya. Berhubung liburan kami kali ini tanpa si Princess Bungsu, hanya bersama si Sulung, cowok yang sudah 17 tahun, maka kami memutuskan hanya ke DisneySea. Jangan harap ketemu Cinderella naik carousel atau lihat Snow White dadah dadah seperti di Disneyland. Gak penting juga buat si Sulung ketemu Disney Princesses.
Selain itu, waktu yang kita punya juga turut menentukan. saat itu kami hanya punya waktu 1 hari untuk berpetualang di sana. Sedangkan 1 hari hanya cukup untuk menjelajah di 1 theme park, karena saking luasnya area. Bila berniat mengunjungi DisneySea dan DisneLand sekaligus, baiknya alokasikan waktu 2 hari dan menginap 1 malam di resort supaya puas.
2. Memesan Tiket
Tiket DisneySea bisa dipesan beberapa hari sebelumnya secara online di website resmi Disney Resort di sini. Tahapan pemesanannya sangat mudah diikuti. Pilih Ticket yang “Print at Home” supaya bisa langsung diprint sendiri. Yang penting pastikan credit card dengan limit yang cukup sudah tersedia. Juga gak kalah penting pastikan komputer sudah terkoneksi dengan printer yang hasil cetaknya bagus. Warna atau hitam putih gak masalah. Kalau belum ada printer bisa juga diprint ke file PDF lalu filenya diprint nanti saat sudah terkoneksi dengan printer. Tiketnya berbentuk selembar A4 dengan design colorful yang lucu dengan barcode. Jadi karena alasan design yang lucu, saya berusaha banget ngeprintnya di printer laser warna 😀
Keuntungan memesan online adalah kita gak perlu capek ngantri di counter ticket saat tiba di Disney resort. Apalagi saat kami berkunjung saat itu masih dalam rangka libur tahun baru, pengunjungnya banyak banget. Walapun kami datang pagi, tapi antrian di counter ticket sudah mengular naga panjangnya bukan kepalang. Sempat berpikir, kenapa orang Jepang masih gaptek ya. Harusnya mereka memanfaatkan fasilitas e-ticket biar praktis. Baru kepikiran, segini banyak orang, tidak semua dari kota besar seperti Tokyo. Bisa jadi mereka dari pelosok desa Jepang yang sedang berlibur. Sesaat kami yang orang Indonesia ini merasa lebih melek teknologi di negara maju ini.
Dengan berbekal e-ticket, semula kami sempat ragu saat menuju entry gate yang masih kosong, belum ada yang antri. Beneran nih tiketnya langsung di-scan di sini? Apa perlu ditukar dulu dengan tiket masuk lain? Petugas entry gate yang ramah, dengan sigap menghampiri kami yang ragu-ragu dan segera membantu. Ticket A4 dilipat seukuran kartu kredit sehingga barcodenya menghadap ke atas. Lalu dimasukkan lah tiket yang sudah dilipat tersebut ke dalam box scan dan…voila …pintunya terbuka. Aaah senangnya ! Kami menghemat 1 jam lebih dari antri tiket.
Meski sudah masuk area, tiket ini tetap harus disimpan baik-baik ya. Nanti akan diperlukan lagi untuk mengambil tiket FastPass di wahana. Sebaiknya sih siapkan print cadangan. Seandainya tiket hilang atau robek atau basah, kita masih punya cadangan untuk mengambil tiket FastPass. Apa itu FastPass, akan dijelaskan di bawah.
3. Memastikan transport ke sana
Kami memilih menggunakan transportasi umum dari Shinjuku tempat kami menginap, menuju ke Disney Resort. Rutenya kami dapatkan dari website resminya, dengan meng-klik Help/Access maka akan tersedia info penting bagaimana cara ke sana naik kereta, bis atau mobil pribadi.
Naik Bus sepertinya lebih gampang. Ada bus direct/expres ke Disney resort yang mangkal di Shinjuku Station, Tokyo Station, Airport Narita, Airport Haneda, dll. Berhentinya juga langsung di Entry Gate DisneyLand dan/atau DisneySea. Hanya harganya bisa 2 kali lebih mahal. Yah ada harga ada rupa…
Kalau naik kereta, semua tempat dari berbagai arah, selalu diarahkan ke Tokyo Station dan lanjut ke Maihama Station. Bila di web tersebut tertulis Tokyo, maksudnya bukan kota Tokyo tapi Stasiun Kereta Tokyo di area bisnis Marunouchi di Chiyoda, dekat Imperial Palace dan pusat komersial Ginza, merupakan stasiun kereta yang paling besar dan paling sibuk di Jepang.
Setibanya di Stasiun Tokyo (dari Shinjuku) kami harus jalan kaki yang lumayan jauh di lorong bawah tanah, menuju ke halte/platform arah Maihama. Mungkin sekitar 10 menit jalan kakinya orang Jepang. Kalau jalan kaki ala kami …yah 15 menitan lah. Sempat malu dengan keluarga Jepang yang menggandeng anak-anak, tapi tetap berjalan lebih cepat dari kami. Untuk orangtua yang membawa anak kecil, siap-siap saja dengan stroller kalau gak gempor juga gendong anak di lorong bawah tanah ini. Jangan khawatir nyasar. Plang tulisan ke halte/platform Maihama terpampang jelas dimana-mana.
Kereta dari Tokyo Station ke Maihama Station adalah kereta cepat yang selalu ada setiap beberapa menit. Bisa naik JR Keiyo atau JR Musashino Lines. Perjalanan sekitar 15 menit. Total biaya kereta kami dari Shinjuku ke Maihama adalah 390 Yen
Saat tiba di Stasiun Maihama berarti kita sudah memasuki area Disney Resort. Perlu naik 1 kereta lagi yaitu Disney Resort Line untuk menuju ke Disneyland atau DisneySea. (Kalau naik bis gak perlu lagi naik Disney Resort Line). Mulai lagi perjuangan ngantri tiket, karena memang manusianya buanyak. Jangan ragu nanya ke petugas Disney yang bertaburan di vending machine tiket. Dengan ramah dan Bahasa Inggris yang lumayan lancar mereka membantu cara membeli tiket, sekaligus menyarankan untuk membeli tiket pulang sekalian supaya gak antri lagi nanti. Info harga tiket dan rute kereta ini bisa dibaca di sini.
Memasuki kereta Disney Resort Line ini, hati kita sudah terasa gembira. Gambar berbagai karakter Disney menghiasi halte. Keretanya pun berjendela dengan bentuk kepala Mickey. Rasanya sudah tidak sabar berpetualang di DisneySea.
4. Berpetualang di DisneySea
Sempatkan untuk mengunduh peta Disney Park di tanah air, sebelum anda berkunjung. Apalagi kalau waktu berkunjung hanya 1 hari. Dengan peta tersebut waktu kita di Park akan menjadi efisien. Kita bias memilih apa saja yang akan dikunjungi, dan mana yang lebih dulu.
Peta wahana dan atraksi DisneySea bisa diunduh di sini. Wahana yang favorit ditandai logo FP, kepanjangan dari FastPass. FP sendiri adalah fasilitas yang diberikan Disney untuk mempersingkat waktu antrian, dengan melakukan booking terlebih dulu. Misalnya untuk wahana Indiana Jones. Antrian normal masuk ke wahana ini bisa 1.5 sampai 2 jam saat high season. Nah kita bisa scan Ticket masuk kita ke box ticket FastPass. Lalu keluarlah tiket FP yang tertera jam berapa kita harus balik lagi ke sana. Abaikan saja huruf kanjinya.
Dengan tiket FP, saat balik kembali ke wahana tersebut, kita akan melalui jalur khusus Fast Pass yang tentunya lebih cepat dari jalur normal. Kira-kira hanya perlu 10-15 menit untuk masuk wahana melalui jalur khusus ini.
Oh ya Tiket FP hanya bisa diambil sekali untuk satu kesempatan. Jadi bila sudah mengambil 1 tiket FP, kita tidak bisa ngambil tiket FP di wahana lain hingga waktu tertentu sesuai dengan yang tertera di ticket. Kepastian waktunya bisa dibaca di baris paling bawah, “Your next FASTPASS ticket for another attraction will be available after …..”
Kalau kita ngotot antri lagi di tiket box FP sebelum waktu yang ditentukan, maka tiket box FP tetap mengeluarkan tiket, tapi ada tulisan “This is NOT a Fastpass Ticket“, seperti terlihat di gambar sebelah kanan. Hal ini dilakukan si Bungsu saat ke Disneyland Tokyo bulan April lalu. Rencananya untuk ngeborong tiket FP di di semua wahana favorit gagal total.
Parahnya berkunjung saat high season begini, antrian untuk ambil tiket FP pun jadi panjang banget. Bisa 20-30 menit sendiri. Tapi tetap kami lakoni, karena tetap menghemat waktu dibanding antrian normal. Diperlukan strategi waktu dan jarak untuk tiap atraksi.
Contoh strategi kami saat itu, pertama antri 30 menit ambil tiket FP di “Journey to the Center of The Earth”, lalu pindah tempat untuk antri normal 1.5 jam di “20.000 Leagues Under the Sea”. Setelah naik wahana yang cuma 5 menit di “20.000 Leagues” kami buru-buru masuk ke jalur khusus FP di “Center of The Earth” yang lumayan singkat. Jadi dalam 2 jam dapat 2 wahana. Hiks …lama ya. Tapi lebih singkat daripada 3 jam di antrian normal.
Kalau memang ada pilihan waktu lain, sebaiknya hindari berkunjung ke Disney saat liburan natal dan tahun baru. Karena isinya memang capek ngantri. Bahkan urusan makan pun kami antri. Padahal kami sudah early lunch loh untuk menghindari antrian. Ternyata yang berpikiran sama dengan kami banyak. Restaurant masakan kari berbau harum kemana-mana di Arabian Coast memanggil orang sekutarnya, meskipun restaurant belum buka. Semakin mendekati jam makan, maka antrian pun semakin panjang. Kami merasa beruntung masih dapat makanan dan meja. Dan beruntung juga sudah mengantongi tiket FP pertunjukan 4D “Magic Lamp”.
Cara lain untuk naik wahana dengan waktu tunggu yang singkat adalah dengan masuk Single Line Entry. Ini bukan atrian untuk orang jomblo, tapi antri untuk perorangan bukan grup. Tapi tidak semua wahana tersedia antrian Single Line Entry. Biasanya antrian ini ada di wahana yang sekali jalan mengangkut jumlah tertentu, misal 8 -10 orang per wagon. Cara ini dilakukan si Sulung di wahana “Raging Spirits”. Karena antri sendirian maka dia bisa nyempil di kursi kosong yang biasanya tidak mau diisi oleh orang yang datang berkelompok. Tapi tetep, waktu singkat di high season itu paling cepat 30-40 menit. Saya dan suami menggigil kedinginan menunggu si Sulung di luar. Sampai-sampai kami sempatkan beli Yakitori bukan karena laper tapi karena dekat dengan kompor.
5. Menikmati Pertunjukan/Show
Kalau sudah capek naik Wahana, ada laternatif lain yang bisa dinikmati sambil duduk, yatu menonton pertunjukan. Disney menyediakan beberapa pertunjukan/show yang bagus-bagus. Pertunjukan biasanya hanya 2-5 kali sehari dengan jam pertunjukan tertentu. Jadwal pertunjukan bisa dilihat di brosur peta dekat pintu masuk. Pertunjukan tersebut ada yang berupa Parade tokoh Disney di jalan utama dan di danau besar, ada juga yang di ruang tertutup dengan kapasitas kursi terbatas.
Salah satu show yang kami tonton berlokasi di Hanger Stage. Saat awal kami ngantri, jumlah antrian masih 50an orang. Sempat membatin, pasti pertunjukannya standar karena yang nonton sedikit. Tetapi semakin mendekati jam tayangnya, semakin banyak orang yang datang. Ternyata pertunjukannya bagus, gak rugi nontonnya. Pertunjukan ini adalah tarian modern dengan setting hutan tropis lengkap dengan air terjun. Judul pertunjukan ini adalah Mystic Rhytms. Gak usah capek mikir jalan ceritanya apa, karena narasinya dalam bahasa Jepang. Nikmati saja dengan mata untuk tata panggung, tata lampu, kostum, dan gerakan penarinya yang indah. Penarinya banyak yang menari di udara karena digantung dengan tali baja. Baru ngeh, oooh pantesan nama panggungnya Hanger Stage.
Perbedaan DisneySea dan DisneyLand
Perbedaan besar DisneySea dengan Disneyland selain dari sisi atraksi, bisa juga dibedakan dari sisi landmarknya. DisneySea banyak areanya yang berair. Di tengah park terdapat danau besar ditengah Park dengan latar belakang gunung api buatan yang mengepulkan asap. Wahana, atraksi dan shownya juga banyak yang beroperasi di atas air. Sempatkan naik wahana air Disney Steamer Line yang mengelilingi area Park.
Danau di tengah park juga merupakan pusat pertunjukan pembuka (Morning Show) dan penutup (Night Time Show). Morning Show dimulai tepat jam 10 pagi. Mickey dan beberapa karakter Disney muncul di berkeliling danau naik perahu besar diselingi atraksi jetski dan air mancur. Dari speaker terdengar suara MC dalam Bahasa Inggris dan Jepang menyambut Selamat Datang. Tapi khusus Mickey Mouse, dia cuma bisa Bahasa Jepang, berkimono pulak. Kami jadi geli sendiri, karena seperti di Disneyland Paris, kami mendengar suara Mickey tanpa tau artinya. Lagu-lagunya pun sebagian berbahasa Jepang. Tapi lagi-lagi, tak perlu menikmati parade ini dengan mencoba ngerti jalan ceritanya. Nikmati saja dengan mata, dan anda tetap bisa mengagumi pertunjukannya.
Jangan lewatkan closing parade atau Night Time Show. Berbeda dengan closing parade Disneyland di beberapa negara yang biasanya dipusatkan di Sleeping Beauty Castle dengan pertunjukan kembang api, di DisneySea dipusatkan di danau dengan pertunjukan air dan lampu. Bahkan tirai air digunakan sebagai tirai untuk cuplikan beberapa film Disney. Saya sih lebih menikmati Closing Parade di DisneySea timbang di Disneland land lain.
Night Time Show mulai jam 9 malam. Sebelumnya orang-orang sudah bergerak untuk duduk di sekitar danau. Mereka ngedeprok di jalan, sabar menunggu. Bahkan ada yang sudah siap dari rumah bawa alas duduk plastik. Mungkin kalau di Indonesia akan banyak yang bawa tiker. Kami ikut-ikutan ngedeprok tapi tanpa alas yang membuat bokong kami terasa beku karena dinginnya beton jalan. Semuanya itu terbayar dengan pertunjukan yang spektakuler. Tata lampu yang sangat bagus juga permainan air mancur menari, membuat kami lupa dinginnya udara malam itu. Tak terasa setengah jam kami dihibur sebelum akhirnya antri lagi ke pintu keluar. Pheew …. what a day !
Slmat siang..kebetulan sy ada rencana liburan ke tokyo akhir tahun ini..cerita anda ke disneysea itu tanggal berapa ya? Krn sy ingin menghindari agar tidak terlalu padat. Trus kalo boleh tahu itinerary selama di tokyo kemana aja. Makasih sebelumnya atas sarannya…bye
LikeLike
Hai pak, saya ke DisneySea masih minggu pertama tahun baru, sekitar 4 atau 5 Jan.
Itin di Tokyo selain yg sdh sy tulis di sini, kami ke Asakusa Temple, lihat pemanandangan indah di Odaiba, window shopping di shibuya dan akihabara. Untuk anak kami lihat atraksi robot asimo di Miraikan Sience center dan cup noodle museum.
LikeLike
hai saya mau nanya mengenai tiket pulang dari disney sea ke station tokyo kembai.. jika saya punya card suica apa perlu antri beli tiket pulang? dan hrga tiket Y260 uda tiket PP atau one way saja? dan untuk cara pulang apakah tetap sama seperti rute datang, menggunakan kereta disney dan kembali ke st.maihama kah?
LikeLike
Hai juga. Suica dan Pasmo card sepertinya bisa langsung di tap di entry gate ya. Tidak perlu antri beli tiket. Waktu itu kami pergi tanpa persiapan khusus, jadi tidak sempat beli Suica/Pasmo. Seperti yg tertera di websitenya Disney, 260 JPY adalah single trip atau one way. Kereta Disney jalannya berputar, jadi kalau dr maihama ke DSea 10 menit tapi dari DSea ke maihama hanya 3 mennit. Kalau mau jalan kaki sebenarnya bisa, hanya 1 km dr DSea ke Maihama, asal stamina masih ada setelah keliling2 di sana 😀
LikeLike