Berawal dari kesenangan dan berhasilnya meyiapkan traveling kami ke Australia, saya berencana traveling lagi ke Eropa Barat tanpa travel agent. Winter (Des 2012 – Jan 2013) menjadi pilihan musim untuk merasakan suasana natal di Eropa.
Semula kami berencana mengunjungi Belanda paling lama untuk menyambangi saudara dari pihak saya maupun suami. Lalu mampir ke negara tetangganya yaitu Belgia dan ditutup dengan … Paris tentu saja.
Meski hanya merencanakan berkunjung ke 3 negara ternyata merencanakan liburan di tengah-tengah padatnya kesibukan kantor mengejar target akhir tahun, susahnya bukan main. Tiket pesawat yang sangat krusial karena memakan lebih dari 50% budget, tak kunjung dibeli. Harga tiket pun semakin membumbung.
Sampai akhirnya Suami memutuskan untuk tour dengan travel agent. Kalau waktu sudah mepet gini, harga yang ditawarkan travel agent agent pastinya lebih murah dibanding bila kita pergi sendiri. Diskon harga rombongan dari pesawat, hotel, tranport lokal (bus) hingga restaurant berkontribusi signifikan untuk harga yang murah. Agent pun masih mendapat keuntungan berupa komisi dari pusat perbelanjaan, kalau para tamu berbelanja.
Belok sedikit tentang la tour de shopping mall nantinya saya sempat protes ke tour leader, mengapa kami dibawa ke shopping mall melulu. Jawabannya membuat saya langsung mingkem. Katanya, kebanyakan turis Indonesia senangnya memang belanja dan makan. Seandainya dibawa ke museum, pasti mereka akan protes menanyakan, kapan belanjanya.
Akhirnya susana natal yang hangat, melumerkan hati saya. Betul, saya sebenarnya agak mangkel tidak jadi berpetualang sendiri. Namun di sisi lain saya lega juga. Deadline kantor terpenuhi, dan rencana bepergian kami menjadi tidak ribet karena diurus oleh travel agent.
Perjalanan antar kota dan negara melulu hanya naik bis yang sudah disewa travel agent selama tour. Rutenya dimulai dari Selatan dan menjelajah ke Utara. Total 7 negara yang disinggahi. Bisa dibilang jalan-jalan dengan travel agent ini seperti quotesnya Julius Caesar, yaitu Kudatang, kufoto, kusenang. Yang penting sudah berkunjung ke tempat-tempat penting Eropa, tapi kurang seru …
- Dimulai dari Italia mengunjungi Roma dan Vatican saat malam natal, melihat menara condong di Pisa, dan naik gondolo di Venice.
- Setelah itu kami pindah ke Austria untuk tour tambahan ke Innsbruck. Judulnya aja tour tambahan berarti biayanya juga nambah. Siap-siap keluar biaya tambahan yang tidak kecil di tengah tour. Bayar cash langsung ke tour leader. Gak mungkin gak ikut, karena satu group harus barengan terus. Pulangnya kami mampir ke negara kecil Liechtenstein.
- Namanya tour winter wonderland, sudah pastilah peserta tour diajak melihat hamparan salju cantik. Kami diajak ke Mt Titilis di Switzerland dan menginap di Lucerne.
- Jalan ke Eropa Barat, negara yang tidak boleh dilewatkan adalah Perancis. Kami melewatkan malam tahun baru di Paris dan city tour pada tahun baru. Besoknya, masih di Paris, kami diajak belanja di Lafayette dan Disneyland.
- Negara berikutnya adalah Belgia. Di negara Tintin ini kami diajak icip-icip coklat dan Wafel di Brussel.
- Akhirnya perjalanan diakhir di Belanda dengan mengunjungi Amsterdam. Kami pun pulang dari bandara Schipol.
Senang dengan perjalanan ini? Tentu saja! Tapi saya masih memendam keinginan untuk ke Eropa lagi tapi tanpa travel agent. Keinginan jalan sendiri tercapai 2 tahun kemudian. Intip perjalanan kami ke Eropa Tengah di sini. Meski negara yang dikunjungi lebih sedikit tapi sensasinya lebih seru!